Sistem operasi Android
Masuknya Google ke pasar sistem operasi seluler dimulai saat akuisisi Android Inc. pada 2005 yang waktu itu belum meluncurkan produk apapun.
Dua tahun kemudian, Google mengumumkan pendirian Open Handset Alliance, sebuah konsorsium dari lusinan perusahaan teknologi dan telepon seluler.
Termasuk, Intel Corporation, Motorola, Inc., NVIDIA Corporation, Texas Instruments Incorporated, LG Electronics, Inc., Samsung Electronics, Sprint Nextel Corporation, dan T-Mobile (Deutsche Telekom).
Konsorsium ini dibuat untuk mengembangkan dan mempromosikan Android, sistem operasi open-source gratis berbasis Linux. Lalu, pada 2008, T-Mobile G1 adalah ponsel pertama yang menampilkan sistem operasi baru.
Baca Juga: Rusia Akan Memperkuat Perangkat Teknologi Untuk Menangkal Konten Online yang Dilarang
Namun, ponsel berbasis Android benar-benar membutuhkan jaringan nirkabel generasi ketiga (3G) yang lebih mumpuni untuk memanfaatkan semua fitur sistem, seperti penelusuran Google, Google Documents, Google Earth, dan Google Street View.
Pada tahun 2010 Google memasuki persaingan secara langsung dengan Apple dengan memperkenalkan smartphone Nexus One.
Nexus One menggunakan versi Android terbaru dan menampilkan layar yang besar, hidup, desain yang estetis, dan sistem pesan suara ke teks yang didasarkan pada perangkat lunak pengenalan suara tingkat lanjut.
Lalu, pada akhir 2011, Android memimpin industri ponsel dengan 52% pangsa pasar global, lebih dari tiga kali lipat iOS.
Baca Juga: Simak deretan game Android terbaik bulan September 2021