Sejarah Santa Maria Novella, apotek dan toko parfum tertua di dunia

Jumat, 16 Oktober 2020 | 10:42 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Santa Maria Novella, apotek dan toko parfum tertua di dunia


SEJARAH - Bagi penggemar produk perawatan kulit mewah mungkin tidak asing dengan nama Santa Maria Novella. Santa Maria Novella adalah nama brand untuk produk perawatan kulit seperti hand cream, lotion, parfum dan sebagainya. 

Di Indonesia, produk Santa Maria Novella dapat ditemukan setidaknya di tiga tempat. Di antaranya adalah di Gunawarman Hotel, Galeries Lafayette Pacific Place, dan di Seibu, Grand Indonesia. 

Namun, Santa Maria Novella ternyata memiliki sejarah cukup panjang. Bermula dari sebuah apotek yang didirikan pada 1221, Santa Maria Novella dikenal sebagai salah satu apotek tertua di dunia. 

Apotek yang berada di Florence, Italia tersebut hingga kini masih berdiri dan menjual produk-produk Santa Maria Novella. Apotek itu pun kini juga berfungsi sebagai museum. 

Baca Juga: Patung Godzilla raksasa di Jepang sudah dibuka untuk umum, begini penampakannya

Awal pendirian

Produk Santa Maria Novella

Dirangkum dari laman resmi Museum in Florence, Officina Profumo-Farmaceutica Santa Maria Novella adalah salah satu apotek tertua di dunia.

Apotek itu didirikan oleh para biarawan Dominika pada 1221 tak lama setelah kedatangan mereka di Florence. Bahan-bahan yang digunakan di apotek tersebut adalah tanaman obat yang ditanam di taman biara untuk membuat obat, maupun balsem untuk rumah sakit para biarawan. 

Lalu, ketika pandemi Black Death menyerang Eropa pada abad pertengahan ke-14, memusnahkan sekitar 70 persen populasi Florence. Saat itu, para biarawan mulai membuat air mawar sulingan sebagai antiseptik untuk mendisinfeksi rumah. 

Kemudian, pada 1600 ketika berita tentang kualitas produk yang diproduksi oleh apotek sampai ke dunia luar, maka diputuskan untuk dibuka untuk umum. 

Baca Juga: 10 Warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui UNESCO

Sementara, dikutip dari Forbes, awal mula produk ini menjadi populer ketika pada abad ke-16 Catherine de 'Medici menikah dan dinobatkan menjadi ratu Perancis. 

Saat itu dia meminta dibuatkan wewangian spesial. Hasilnya terciptalah produk parfum berbasis alkohol pertama bernama Acqua della Regina atau the Queen's Water. 

Lalu, berkat keunggulan formula yang dikembangkan oleh para apoteker, selama abad ke-18 ketenaran apotek menyebar melintasi batas negara hingga mencapai negeri-negeri yang jauh seperti Rusia, Hindia, dan bahkan Cina.

Menyusul penyitaan aset gereja oleh pemerintah Italia, pada tahun 1866 perusahaan tersebut menjadi perusahaan milik negara. 

Namun kemudian, apotek itu diserahkan kepada Cesare Augusto Stefani, keponakan dari direktur biara terakhir, yang keluarganya memperoleh nama, niat baik dan aset perusahaan dan sejak itu menjalankan bisnis selama lebih dari empat generasi.

Selanjutnya: Asal nama Jakarta, dari zaman Kerajaan Galuh-Pakuan hingga kini

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani

Terbaru