Sudah Tahu Sejarah Mengapa Tahun Baru Dimulai 1 Januari?

Jumat, 31 Desember 2021 | 05:01 WIB Sumber: Kompas.com
Sudah Tahu Sejarah Mengapa Tahun Baru Dimulai 1 Januari?

ILUSTRASI. Sudah sejak lama, mayoritas negara di dunia menyepakati 1 Januari sebagai awal dimulainya tahun yang baru.


Bulan Quintilis diganti menjadi bulan Juli 

Caesar juga memutuskan bahwa setiap empat tahun sekali, satu hari ditambahkan ke Februari, sehingga secara teoritis menjaga kalendernya agar tidak ketinggalan zaman. 

Tak lama setelah Caesar dibunuh pada tahun 44 SM, Mark Anthony mengubah nama bulan Quintilis menjadi Julius (Juli) untuk menghormatinya. 

Kemudian, bulan Sextilis diganti namanya menjadi Augustus (Agustus) menurut penggantinya. 

Tahun Baru sempat berganti 

Melansir Britannica, dengan semakin meluasnya daerah kekuasaan Kekaisaran Romawi, penggunaan kalender Julian juga menyebar. Namun, setelah jatuhnya Roma pada abad ke-5 M, banyak negara Kristen mengubah kalender sehingga lebih mencerminkan agama mereka. 

Setelah kejatuhan Romawi, tanggal 25 Maret (Hari Raya Kabar Sukacita) dan 25 Desember (Natal) menjadi Hari Tahun Baru yang umum. 

Belakangan, mulai disadari bahwa kalender Julian memerlukan perubahan tambahan karena adanya kesalahan perhitungan mengenai tahun kabisat. 

Baca Juga: Bepergian atau Tidak, Disiplin Prokes Perlu Diterapkan Saat Libur Akhir Tahun

Efek kumulatif dari kesalahan ini selama beberapa abad menyebabkan berbagai peristiwa terjadi di musim yang salah. Hal tersebut juga menimbulkan masalah ketika menentukan tanggal Paskah. 

Paus Gregorius XIII kemudian memperkenalkan revisi kalender Julian pada tahun 1582, yang disebut sebagai kalender Gregorian. Selain memecahkan masalah dengan tahun kabisat, kalender Gregorian mengembalikan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru. 

Italia, Perancis, dan Spanyol termasuk di antara negara-negara yang segera menerima kalender terbaru itu. Namun, negara-negara Protestan dan Ortodoks cukup lambat dalam mengadopsinya. 

Inggris Raya dan koloninya di Amerika tidak mulai mengikuti kalender Gregorian sampai tahun 1752. Sebelum itu mereka merayakan Hari Tahun Baru pada tanggal 25 Maret. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru