​Suku Sunda Berasal dari Bagian Barat Pulau Jawa: Kenali Bahasa dan Rumah Adatnya

Kamis, 20 Januari 2022 | 08:51 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
​Suku Sunda Berasal dari Bagian Barat Pulau Jawa: Kenali Bahasa dan Rumah Adatnya

ILUSTRASI. Ilustrasi rumah adat suku Sunda dan suku Sunda berasal dari Jawa bagian Barat.


BUDAYA - Suku Sunda berasal dari bagian Barat Pulau Jawa, Indonesia. Suku Sunda mayoritas berasal dari Provinsi Jawa Barat. Suku Sunda adalah etnis kedua terbesar di Indonesia. 

Mengutip buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013) karya Pram, dalam percakapan sehari-hari suku Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, yaitu dialek Barat (bahasa Banten), dialek Utara, dialek Selatan, dialek Tengah Timur, dialek Timur Laut, dan dialek Tenggara.

Selain itu,  suku Sunda juga menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Betawi.  Bahasa Betawi biasanya digunakan oleh suku Sunda dari daerah berbatasan dengan Jakarta, seperti Bekasi. 

Mayoritas orang Sunda beragama Islam, tetapi ada juga sebagian kecil yang beragam Kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/ Jati Sunda.  

Baca Juga: Fakta suku Baduy, suku di Banten yang ingin dicoret dari destinasi wisata

Rumah adat Suku Sunda

Rumah adat suku Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 hingga 0,8 meter atau satu meter di atas permukaan tanah. Bahkan, pada rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. 

Pada umumnya, kolong ini digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan, seperti sapi atau kambing. Adapula yang memanfaatkannya untuk alat-alat pertanian, seperti cangkul, bajak, garu, dan sebagainya. 

Untuk naik ke rumah disediakan tangga yang disebut Golodog. Tangga ini terbuat dari kayu atau bambu yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah. 

Baca Juga: Angeun Lada, Menu Warisan Leluhur

Rumah adat suku Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional, ada atap yang bernama Suhunan, Jolopong, Tagng Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Guntinh, dan Buka Pongpok. 

Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa. 

Jolopong memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek daripada suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu. 

Baca Juga: Yuks, tengok desa warisan nenek moyang suku Sasak (1)

Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan, ruang tengah, ruang samping, dan ruang belakang. Ruang depan yang disebut emper atau tepas berfungsi untuk menerima tamu. Ruang tengah disebut imah atau patengahan. 

Sementara itu, ruang samping disebut pangkeng (kamar). Ruangan ini berfungsi sebagai kamar tidur. Adapun ruang belakang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan. 

Itulah penjelasan mengenai suku Sunda berasal dari Jawa bagian Barat dan rumah adat suku Sunda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani
Terbaru