Rumah adat suku Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional, ada atap yang bernama Suhunan, Jolopong, Tagng Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Guntinh, dan Buka Pongpok.
Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa.
Jolopong memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek daripada suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu.
Baca Juga: Yuks, tengok desa warisan nenek moyang suku Sasak (1)
Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan, ruang tengah, ruang samping, dan ruang belakang. Ruang depan yang disebut emper atau tepas berfungsi untuk menerima tamu. Ruang tengah disebut imah atau patengahan.
Sementara itu, ruang samping disebut pangkeng (kamar). Ruangan ini berfungsi sebagai kamar tidur. Adapun ruang belakang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan.
Itulah penjelasan mengenai suku Sunda berasal dari Jawa bagian Barat dan rumah adat suku Sunda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News