ATM Link Himbara mulai jamak dijumpai di tempat-tempat umum. ATM berciri khas warna merah putih ini mematok biaya transaksi lebih ringan bagi pemegang kartu ATM bank BUMN. Apa saja kelebihannya, yuk, cari tahu lebih lengkap!
Apa itu ATM Link Himbara
ATM Link Himbara adalah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang diperuntukkan melayani transaksi pemegang kartu ATM bank milik badan usaha milik negara (BUMN).
ATM ini hasil integrasi atau penyatuan empat bank anggota Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Di ATM Link Himbara, nasabah bisa melakukan transaksi yang umumnya dilakukan di setiap mesin ATM, seperti tarik tunai, cek saldo hingga transfer antar bank.
Pengelola ATM Himbara
Pengelolaan teknis ATM Link Himbara dipercayakan kepada PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) alias Link, anak usaha PT Telkom.
JPN resmi mengantongi izin sebagai operator pengalih (switching) jaringan pembayaran dan kliring ATM Himbara dari Bank Indonesia pada 27 Februari 2017.
Nantinya, setelah induk usaha (holding) keuangan BUMN terbentuk, posisi JPN akan berada di bawah holding BUMN.
Tarif ATM Link Himbara
Biaya transaksi di ATM Link Himbara lebih ringan dibandingkan bertransaksi di ATM bank BUMN yang konvensional.
- Transaksi cek saldo dan tarik tunai di ATM Link tidak dikutip biaya (gratis). Sebelumnya, nasabah bank BUMN masih dikutip biaya berkisar Rp 6.000 hingga Rp 7.500 jika tarik tunai di ATM milik bank yang berbeda, meski sesama BUMN.
- Biaya transfer antar bank BUMN dikutip Rp 4.000 per transaksi. Biaya ini lebih murah dibanding menggunakan ATM BUMN biasa yang mengutip Rp 6.500 per transaksi.
- Transfer ke non bank BUMN dipotong biaya Rp 6.500 per transaksi.
- Himbara berjanji mengkaji penurunan tarif setelah penghematan biaya operasional terealisasi.
Wajah baru ATM BUMN
ATM Link Himbara yang beroperasi saat ini sejatinya wajah baru dari ATM bank BUMN yang lama. Saat ini, empat bank BUMN sudah menggabungkan (integrasi) 10.000 ATM. Jadi, sudah tersedia 10.000 unit ATM Link di berbagai wilayah Indonesia.
Proses perubahan wajah ATM BUMN yang lama menjadi ATM Link Himbara dilakukan bertahap. Rencananya, sampai akhir 2017, ada tambahan sekitar 20.000 unit ATM lagi.
Ditargetkan, seluruh ATM Himbara yang berjumlah 60.753 unit akan berganti wajah menjadi ATM Link Himbara pada akhir 2018 mendatang.
Penggabungan mesin ATM akan memangkas biaya operasional setiap bank. Soalnya, dengan integrasi akan mengurangi impor mesin ATM, menekan biaya listrik, dan biaya pengelolaan ATM.
Integrasi mesin EDC
Selain integrasi ATM, empat bank pelat merah akan menguji coba integrasi kartu debit dan mesin electronic data capture (EDC). Jadi, nantinya, kartu debit setiap bank BUMN bisa terintegrasi di mesin EDC yang sama.
Rencananya, 20.000 mesin EDC akan terintegrasi pada tahun ini. Sambil melakukan integrasi mesin EDC, Himbara akan memproses izin operator switching EDC.
Untuk memuluskan rencana integrasi mesin EDC, bank pelat merah membuka akses terhadap merchant-merchant besar, seperti Alfamart, Pertamina Retail dan Pegadaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News