Ternyata Pilot dan Kopilot Dilarang Makan Menu yang Sama, Ini Alasannya

Minggu, 14 September 2025 | 04:22 WIB
Ternyata Pilot dan Kopilot Dilarang Makan Menu yang Sama, Ini Alasannya

ILUSTRASI. Pilot dan kopilot diwajibkan memilih menu yang berbeda untuk meminimalkan risiko keracunan makanan secara bersamaan. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie  | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keselamatan penerbangan ternyata tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologi pesawat atau jumlah pilot yang bertugas. Rupanya, terdapat juga aturan-aturan kecil yang mungkin jarang diketahui penumpang. 

Salah satunya adalah larangan bagi pilot dan kopilot untuk menyantap menu makanan yang sama selama penerbangan.

Mengutip informasi yang dibagikan oleh akun Insagram @injourneyairports, dalam penerbangan jarak jauh yang berdurasi panjang, biasanya terdapat tiga hingga empat pilot yang bertugas. 

Hal ini untuk memastikan selalu ada dua pilot yang siaga di kokpit. Namun, ada aturan menarik yang jarang diketahui publik: pilot dan kopilot dilarang makan menu yang sama.

Mencegah Risiko Bersama

Alasan di balik aturan ini cukup logis. Pilot dan kopilot diwajibkan memilih menu yang berbeda untuk meminimalkan risiko keracunan makanan secara bersamaan. Jika keduanya sampai mengalami gangguan kesehatan akibat makanan, maka keselamatan penerbangan dan ratusan penumpang bisa terancam.

Baca Juga: Sejarah Pelita Air, Maskapai Domestik yang Dimiliki PT Pertamina

Dengan demikian, pembagian menu ini menjadi langkah antisipatif agar selalu ada pilot yang sehat dan siap mengendalikan pesawat dalam kondisi darurat sekalipun.

Standar Maskapai Dunia

Meski tidak tertulis dalam regulasi resmi dari FAA (Federal Aviation Administration), praktik ini telah menjadi standar di ratusan maskapai internasional. 

Demi alasan keselamatan, pilot dan kopilot juga sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi menu yang sama dengan para penumpang.

Tonton: Kemenhub Tegaskan Maskapai Baru Indonesia Airlines Belum Bisa Beroperasi

Aturan sederhana namun penting ini menunjukkan betapa ketatnya standar keselamatan dalam dunia penerbangan. Dengan adanya protokol seperti ini, risiko kecil yang berpotensi besar bisa dihindari, sehingga keamanan penerbangan tetap terjamin.

Selanjutnya: Setelah Pergantian Sri Mulyani, Sepekan Asing Catatkan Net Sell Rp 6,6 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait


Terbaru