Tips membedakan ayam segar dan tiren, biar tidak tertipu pedagang nakal

Kamis, 13 Mei 2021 | 14:30 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Tips membedakan ayam segar dan tiren, biar tidak tertipu pedagang nakal


TIPS & TRIK - Sajian ayam dan daging erat kaitannya dengan Lebaran. Berikut tips membedakan daging ayam segar dan tiren serta daging sapi asli dengan oplosan.

Opor ayam dan rendang sering disajikan sebagai menu khas Lebaran yang tidak boleh terlewatkan. 

Hanya, melihat banyaknya masyarakat yang berburu daging ayam dan daging sapi menjelang dan saat Lebaran, beberapa penjual nakal tentu memanfaatkannya. 

Tidak jarang, ayam tiren atau mati kemarin dan daging oplosan dijual untuk memenuhi permintaan pasar.

Agar tidak tertipu pedagang nakal, Halal Science Center Institut Pertanian Bogor (HSC IPB) memberikan tips memilih daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). 

Melansir dari laman IPB, Prof Khaswar Syamsu, Kepala HSC IPB, menyampaikan, ada oknum yang melakukan kecurangan dengan mengoplos daging sapi dengan daging haram seperti babi atau celeng. 

Selain daging oplosan, ayam tiren dan ayam yang mati tanpa penyembelihan yang syar'i tentu menjadi haram untuk dikonsumsi. 

Baca Juga: Cara bijak mengelola keuangan menjelang Lebaran, jangan belanja berlebihan

Tips memilih sapi yang baik dan bukan oplosan

Agar aman dikonsumsi serta halal, ada beberapa kriteria daging dalam Islam yang perlu diketahui. Ada banyak bagian hewan yang halal untuk dikonsumsi dibandingkan dengan bagian yang tidak halal. 

"Yang tidak halal yaitu bangkai, darah, babi, binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah," jelas Joko Hermanianto dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB. 

Hewan yang menjijikkan, bertaring atau buas, hewan yang dianjurkan dibunuh dan dilarang dibunuh juga masuk dalam kategori haram. 

Menurut Joko, daging sapi yang sudah dioplos cukup sulit dibedakan karena biasanya dilumuri darah sapi. Cara ini membuat daging babi menjadi mirip dengan daging sapi secara visual.

Butuh latihan yang cukup agar bisa membedakan daging babi dengan sapi secara visual. 

Untuk membedakan dan memilih daging sapi yang baik dan bukan daging oplosan, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba: 

1. Warna daging babi lebih pucat dibandingkan daging sapi. 

"Pertama warna daging babi pucat sementara daging sapi lebih gelap karena konsentrasi mioglobin pada sapi tiga kali lipat dibanding babi. Tapi karena pucat, oleh pengoplos kadang dioplos dengan darah sapi,” jelas Joko seperti dikutip dari laman IPB. 

Baca Juga: Ini ragam kegunaan cuka apel, mulai dari penghilang ketombe hingga memutihkan gigi

2. Serat daging sapi lebih kasar dibandingkan daging babi. 

3. Lemak sapi cenderung kering dan memiliki bau yang khas. Sedangkan lemak babi meleleh dan berbau khas. 

Untuk hasil yang lebih akurat, disarankan untuk melakukan  uji rapid test dengan alat PDK lateral flow enzym-immunoeassay, yang memiliki ketelitian 0,5 persen. Tes ini merupakan tes tahap pertama dan bisa dilanjutkan dengan tes PCR. 

Cara membedakan ayam segar dan ayam tiren

Berbeda dengan hewan lain, pembuluh darah ayam berada di dalam tulang sehingga memerlukan teknik penyembelihan presisi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehalalan serta kesejahteraan hewan tersebut. 

"Untuk penyembelihan memerlukan teknik yang cukup presisi. Dalam menyembelih (ayam) harus terpotong saluran nafas (hulqum/trachea), mar'i/esophagus, pharynx dan wadajain/arteri," ujar Supratikno, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB.

Jika Anda hendak membeli unggas seperti ayam, Supratikno memberikan informasi tentang perbedaan ayam yang segar dengan ayam tiren. 

  • Ayam segar berwarna putih kemerahan atau sedikit menguning jika ransum nya mengandung pigmen kuning. 
  • Terkadang, kaki ayam kampung berwarna hitam, kuning, ada yang bulunya berfolikel agak hitam ada juga yang tidak.
  • Baunya tidak berbau amis yang menyengat dan tidak menyimpang. 
  • Permukaan kulitnya lembab, permukaan daging bersih dan tidak ada darah. Daging ayam tiren terlihat memar dan berwarna merah keunguan. 
  • Pori-pori bekas cabutan bulunya tertutup, berbeda dengan ayam tiren yang pori-porinya terbuka. 
  • Ayam yang diberi formalin kulitnya kering dan jika dicubit biasanya tidak kembali karena kehilangan elastisitas. 

"Ayam ini (yang sudah diberi formalin) juga punya aroma spesifik dan biasanya lalat tidak mau hinggap di sini," jelasnya. 

Ayam diberi formalin dengan cara direndam atau disuntik. Hal ini dilakukan agar ayam tidak mudah busuk dan aroma busuknya hilang.  

Selanjutnya: Tetap dermawan meski bergelimang harta, ini daftar miliarder yang rutin berdonasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana

Terbaru