Tipe atau jenis gangguan bipolar
Berdasarkan gejala yang muncul, ada beberapa tipe atau jenis gangguan bipolar (bipolar disorder) yang mungkin terjadi.
Gejala gangguan bipolar dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak terduga, yang mengakibatkan penderitaan dan kesulitan yang signifikan dalam hidup penderitanya.
Berikut tipe atau jenis gangguan bipolar:
1. Gangguan bipolar tipe 1
Pada bipolar disorder tipe 1, penderita setidaknya mengalami satu episode mania yang mungkin didahului atau diikuti oleh episode hipomania atau depresi mayor. Dalam beberapa kasus, mania dapat memicu psikosis yakni gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan.
2. Gangguan bipolar tipe II
Penderita gangguan bipolar tipe 2 adalah ia setidaknya mengalami satu episode depresi berat dan setidaknya satu episode hipomania. Namun, penderita tidak pernah mengalami episode mania.
Gangguan bipolar tipe II bukanlah bentuk yang lebih ringan dari gangguan bipolar I, tetapi merupakan diagnosis yang terpisah.
Sementara episode mania dari gangguan bipolar I dapat menjadi parah dan berbahaya, individu dengan gangguan bipolar II dapat mengalami depresi untuk waktu yang lebih lama, yang dapat menyebabkan gangguan yang signifikan.
Baca Juga: Hati-hati, 4 efek samping saffron ini bisa Anda alami
3. Gangguan siklotimik
Penderita setidaknya memiliki periode hipomania dan depresi selama dua tahun dan satu tahun pada anak-anak serta remaja.
4. Tipe yang lain
Tipe gangguan bipolar ini disebabkan oleh obat-obatan, alkohol tertentu atau karena kondisi medis, seperti penyakit cushing (kondisi akibat paparan kortisol yang tinggi dalam waktu lama), multiple sclerosis (gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang), atau stroke.
Meskipun gangguan bipolar dapat terjadi pada usia berapa pun, biasanya didiagnosis pada usia remaja atau awal 20-an. Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, dan gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
Nah, itulah penjelasan dan tipe-tipe gangguan bipolar.
Selanjutnya: Apa ciri gumoh bayi yang berbahaya? Ini penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News