Indonesia Resmi Menjadi Anggota, Ini Akronim BRICS, Sejarah, hingga Tujuan

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:48 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Indonesia Resmi Menjadi Anggota, Ini Akronim BRICS, Sejarah, hingga Tujuan

ILUSTRASI. Seorang delegasi berjalan melewati logo BRICS menjelang KTT BRICS ke-10, di Sandton, Afrika Selatan, 24 Juli 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko


KTT BRICS - JAKARTA. Simak apa itu BRICS atau kelompok negara yang baru saja menerima Indonesia sebagai anggota pentuh. Pahami penjelasan terkait sejarah BRICS sebagai sebuah kelompok beberapa negara.

BRICS adalah akronim untuk kelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina (China), dan Afrika Selatan (South Africa).

Kelompok ini awalnya terbentuk pada tahun 2006 (tanpa Afrika Selatan) sebagai BRIC, kemudian diperluas menjadi BRICS pada tahun 2010 setelah Afrika Selatan bergabung.

Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS, Kadin: Buka Peluang Kerja Sama Ekonomi

Sejarah pembentukan BRICS

BRICS Meeting

Sebelumnya, BRICS dikenal sebagai BRIC, nama yang dicetuskan oleh Jim O'Neill, seorang ekonom dari Goldman Sachs, dalam makalahnya pada tahun 2001.

Melansir dari laman BRICS, nama ini berasal dari inisial Brasil, Rusia, India, dan China, yang dianggap memiliki pertumbuhan ekonomi cukup pesat untuk menantang dominasi negara-negara G7.

Pada tahun 2009, Rusia mengusulkan pertemuan keempat negara tersebut, sebuah inisiatif yang langsung diajukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Trudeau Mengundurkan Diri Setelah 9 Tahun Berkuasa Menyusul Tekanan Internal Partai

Pertemuan ini menjadi KTT BRIC resmi yang pertama. Setahun kemudian, Afrika Selatan bergabung dengan kelompok ini setelah menerima undangan dari China.

Kini, Indonesia masuk ke dalam kelompok BRICS untuk menjalin kerjasama terkait ekonomi.

Tujuan BRICS

Intip penjelasan terkait tujuan BRICS menjalin kerjasama.

  • Kerjasama Ekonomi: Meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antarnegara anggotanya.
  • Peningkatan Peran Global: Memperkuat posisi negara berkembang dalam tata kelola global, seperti di PBB, IMF, dan Bank Dunia.
  • Alternatif Dominasi Barat: Menawarkan alternatif terhadap dominasi negara-negara Barat (terutama G7) dalam politik dan ekonomi internasional.
  • Promosi Pembangunan: Mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di negara-negara anggotanya.
  • Pembiayaan Infrastruktur: Mendirikan lembaga keuangan seperti New Development Bank (NDB) untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur.

Baca Juga: Brasil Umumkan Indonesia Resmi Menjadi Anggota Penuh BRICS

Keuntungan anggot BRICS

Nah, ada beberapa keuntungan bergabung sebagai anggota BRICS.

  • Kekuatan Ekonomi Kolektif: BRICS menyumbang sekitar 40% populasi dunia dan hampir 25% dari PDB global. Ini memberikan kekuatan pasar yang besar.
  • Diversifikasi Ekonomi: Anggota BRICS memiliki kekuatan di berbagai sektor, seperti manufaktur (Cina), energi (Rusia), pertanian (Brasil), layanan TI (India), dan sumber daya alam (Afrika Selatan).
  • Kerjasama Finansial: Dengan adanya NDB, BRICS mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
  • Peningkatan Investasi: Mendorong investasi antaranggota yang membantu pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara.
  • Pengaruh Politik: Memberikan anggota BRICS pengaruh lebih besar dalam forum-forum global.

Itulah penjelasan terkait apa itu BRICS yang perlu diketahui setelah Indonesia resmi bergabung.

Tonton: Malaysia Masuk dalam 9 Negara Mitra BRICS Per 1 Januari 2025

Selanjutnya: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Tidak Perlu Panik

Menarik Dibaca: 4 Shio Paling Hoki Percintaan di Tahun 2025 Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti
Terbaru