Inilah sejarah singkat Bendera Merah Putih serta arti di balik warnanya

Senin, 16 Agustus 2021 | 10:18 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Inilah sejarah singkat Bendera Merah Putih serta arti di balik warnanya

ILUSTRASI. Inilah sejarah singkat Bendera Merah Putih serta arti dibalik warnanya. KONTAN/Fransiskus Simbolon/17/08/2017


Usaha penyelamatan Sang Saka Merah Putih

Di tahun-tahun awal kemerdekaan, bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai masalah seperti Belanda yang berusaha kembali menduduki bumi Nusantara.

Karena alasan keamanan, Presiden, Wakil Presiden, para menteri pindah ke Yogyakarta dari Jakarta pada 4 Januari 1946. Tidak lupa Bendera Pusaka juga turut dibawa ke Yogyakarta dan dikibarkan di Gedung Agung. 

Dua tahun setelah kepindahan para petinggi negara, Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda tepatnya pada 19 Desember 1948. 

Presiden Soekarno berhasil menyelamatkan Sang Saka Merah Putih dan dipercayakan pada Husein Mutahar, ajudan presiden pada saat itu. 

Husein Mutahar dipercaya untuk menyelamatkan keberadaan Bendera Pusaka. Untuk alasan keamanan, beliau kemudian membuka jahitan pada bendera sehingga bagian merah dan putihnya terpisah. 

Baca Juga: Cek khasiat 5 rempah khas Indonesia ini, ada yang bisa turunkan kolesterol!

Kemudian Husein Muatahat mengungsi dan membawa bendera yang sudah terpisah tersebut dalam dua tas berbeda.

Pada pengasingan di Bangka di pertengahan Juni 1949, Presiden Soekarno meminta kembali Bendera Merah Putih. Bendera pusaka kemudian dijahit dan disatukan kembali dengan mengikuti lubang jahitannya satu persatu. 

Setelah dijahit kembali, bendera Merah Putih kemudian dikembalikan kepada Presiden Soekarno di Bangka dengan cara disamarkan dengan bungkus koran dan diserahkan kepada Soejono.

Presiden Soekarno bersama bendera pusaka tiba dengan selamat di  Yogyakarta pada 6 Juli 1949. Bendera Merah Putih kembali dikibarkan di halaman depan Gedung Agung pada 17 Agustus 1949.

Sehari setelah penandatanganan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda di Den Haag tepatnya pada tanggal 28 Desember 1949, bendera pusaka diterbangkan dari Yogyakarta ke Jakarta. Bendera diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia Airways dan disimpan di dalam sebuah peti berukir.

Sejak tahun 1958, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia, bendera tersebut ditetapkan sebagai Bendera Pusaka dan selalu dikibarkan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan di depan Istana Merdeka.  

Arti dibalik penggunaan warna merah dan putih

Pemilihan wana merah dan putih untuk bendera pusaka tentu tidak sembarang. Terdapat arti mendalam dibalik warna dari bendera resmi Indonesia ini. 

Melansir Cagar Budaya Kemendikbud Ristek, Panitia bendera kebangsaan merah putih menggunakan warna merah dan putih sebagai simbol. 

Panitia tersebut diketuai oleh Ki Hajar Dewantara dengan anggota: Puradireja, Dr. Poerbatjaraka, Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Mr. Moh. Yamin, dr. Radjiman Wedyodiningrat, Sanusi Pane, KH. Mas Mansyur, PA Soerjadiningrat, dan Prof. Dr. Soepomo.

Warna merah berarti berani dan putih suci. Ukuran bendera ditetapkan sama dengan ukuran bendera Nippon yakni perbandingan antara panjang dan lebar tiga banding dua.

Di samping bermakna berani dan suci, kombinasi warna merah dan putih telah digunakan dalam sejarah kebudayaan dan tradisi di Indonesia pada masa lalu. Kombinasi merah dan putih digunakan pada desain sembilan garis merah putih bendera Majapahit.

Baca Juga: Inilah sejarah perlawanan Pattimura dan rakyat Maluku terhadap penjajahan Belanda

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru