Mengenal Aurora, Bagaimana Fenomena Ini Bisa Terjadi

Kamis, 17 Maret 2022 | 14:08 WIB   Penulis: Arif Budianto
Mengenal Aurora, Bagaimana Fenomena Ini Bisa Terjadi

ILUSTRASI. Mengenal aurora, bagaimana fenomena ini bisa terjadi.


FENOMENA ASTRONOMI - Mengenal aurora, bagaimana fenomena ini bisa terjadi. Buat yang penasaran dengan fenomena ini, yuk, cari tahu selengkapnya di sini.

Apa itu aurora? Dan, bagaimana fenomena yang cantik ini terjadi? 

Beberapa orang mungkin masih bertanya-tanya bagaiman fenomena aurora terjadi. Cahaya yang menari-nari di langit dengan begitu indah ini kerap kali ditemukan di wilayah kutub.

Termasuk, di sekitar wilayah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Oleh karena itu, fenomena aurora ini juga kerap kali disebut sebagai cahaya kutub.

Apa sebenarnya fenomena aurora?

Fenomena aurora

Aurora sejatinya adalah fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di langit malam pada lapisan ionosfer dari sebuah planet.

Ini merupakan fenomena yang terjadi akibat ada interaksi antara medan magnetik yang dimiliki sebuah planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari yang disebut angin surya.

Baca Juga: Ngeri! Asteroid Ini Baru Terdeteksi Dua Jam Sebelum Menghantam Atmosfer Bumi

Lalu, bagaimana aurora bisa terjadi?

Mengutip dari laman resmi NASA, spaceplace.nasa.gov, aurora terjadi ketika badai Matahari datang ke arah Bumi. Sebagian energi dan partikel kecil dapat melakukan perjalanan ke garis medan magnet di Kutub Utara dan Kutub Selatan ke atmosfer Bumi.

Di sana, partikel berinteraksi dengan gas di atmosfer Bumi menghasilkan cahaya yang indah menari-nari di atas langit. Warna hijau yang kerap kali muncul pada aurora berasal dari oksigen.

Kendati demikian, oksigen ini juga terkadang mengeluarkan cahaya berwarna merah. Sementara nitrogen akan menghasilkan sinar berwarna biru dan ungu pada aurora.

Berbicara tentang aurora, di Bumi ada dua nama aurora yang sudah dikenal. Yang pertama adalah aurora Borealis. Fenomena ini umumnya terjadi di langit bagian Kutub Utara.

Aurora Borealis terlihat dengan warna kemerah-merahan, umumnya terjadi antara bulan Maret dan April serta September dan Oktober.

Baca Juga: Badai Matahari atau Geomagnetik Menjangkau Bumi Dua Hari Ini, Masih Kategori Ringan

Sementara aurora yang kedua bernama Australis. Sebaliknya dari Borealis, aurora Astralis terjadi di langit bagian Kutub Selatan.

Aurora Australis cenderung jarang terlihat karena biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Namun demikian, aurora Australis sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik Matahari.

Demikian beberapa informasi yang dapat Anda pahami terkait aurora, cahaya indah yang menari-nari di langit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto

Terbaru