KONTAN.CO.ID - Simak profil Gunung Semeru yang menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung ini mencuri perhatian dunia seiring erupsi besar pada Rabu, 19 November 2025.
Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas vulkaniknya meningkat secara signifikan: letusan tercatat mencapai 800 meter di atas puncak.
Peringatan status “Waspada” (Level II) dikeluarkan oleh PVMBG karena potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar yang bisa menjangkau aliran sungai di kaki gunung.
Baca Juga: 7 Negara Terbaik Untuk Membesarkan Anak, Banyak Kebijakan Dukung Keluarga
Erupsi kali ini bukanlah hal baru dalam catatan sejarah Semeru, gunung ini dikenal sebagai salah satu Gunung berapi paling aktif di Indonesia, dengan catatan ratusan erupsi sepanjang abad ke-19 hingga sekarang.
Namun, tingginya kolom abu dan frekuensi letusan beberapa kali dalam 24 jam terakhir menegaskan bahwa Semeru tetap menjadi ancaman serius bagi masyarakat di kawasan sekitarnya dan menuntut kewaspadaan lebih tinggi.
Selain menyimpan rekam jejak vulkanik yang panjang, Semeru menjadi favorit para pendaki dengan jalur resmi Ranu Pani hingga puncak Mahameru, walau aksesnya sangat diatur demi keselamatan.
Lalu, seperti apa profil dari Gunung Semeru? Intip informasi menarik selengkapnya.
Baca Juga: Cek Hari Besar Setiap 20 November: Ada Hari Anak hingga Filsafat Sedunia
Profil Gunung Semeru
Melansir dari laman TNBTS, Gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3,676 mdpl. Semeru berada di wilayah Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur.
Gunung ini merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Semeru memiliki kawah aktif bernama Jonggring Saloko, dan dikenal sebagai gunung berapi bertipe stratovolcano yang selalu menunjukkan aktivitas vulkanik tingkat menengah hingga tinggi.
Data Gunung Semeru
- Wilayah: Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur.
- Ketinggian: 3.676 m
- Ketinggian relatif: 3.676 m
- Letusan terakhir: Sedang berlangsung (November 2025)
- DTA / DAS hulu: DAS Mujur
- Jenis gunung: Stratovolcano
- Koordinat: 8°6′28.8″S 112°55′12.0″E / 8.108000°S 112.920000°E
- Masuk dalam daftar: Ribu, Gunung api Tipe A
Baca Juga: 5 Tingkat Kesulitan Pendakian Gunung di Indonesia
Penemuan & Sejarah Awal
Gunung Semeru telah dikenal sejak era kerajaan kuno di Jawa. Catatan tertua mengenai gunung ini muncul di prasasti-prasasti kerajaan Majapahit dan Singhasari, di mana Semeru digambarkan sebagai gunung suci.
Nama “Semeru” berasal dari bahasa Sanskerta “Sumeru” atau “Mahameru”, yang dalam mitologi Hindu dianggap sebagai pusat dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Semeru sudah dipandang penting sejak masa kuno dan dihormati sebagai simbol kesucian.
Baca Juga: Apa Hari Besar Setiap 21 November? Ada Hari Ikan Nasional hingga Televisi Sedunia
Erupsi Terbesar Gunung Semeru
Beberapa erupsi besar Semeru telah tercatat sepanjang sejarah. Di antaranya yang paling besar dan berdampak:
- Erupsi 1818: Salah satu erupsi paling dahsyat Semeru—tercatat menghasilkan awan panas besar dan aliran lava yang menghancurkan permukiman di kaki gunung.
- Rentetan erupsi 1940–1967: Semeru sangat aktif pada periode ini, memuntahkan material vulkanik secara terus-menerus dan membentuk lanskap baru di sekitar lereng.
- Erupsi 2021 (Lumajang): Terjadi awan panas guguran besar yang menghancurkan wilayah Curah Kobokan, menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur secara luas. Erupsi ini menjadi yang terdahsyat pada era modern.
Semeru termasuk gunung berapi paling aktif di Indonesia, dengan letusan kecil (strombolian) yang bisa terjadi setiap 10–30 menit di kawah Jonggring Saloko.
Baca Juga: Apa Syarat Menjadi Pahlawan Nasional? Ini Ketentuan Umum dan Khusus sesuai UU
Jalur Pendakian Gunung Semeru
Jalur resmi pendakian Semeru saat ini adalah Jalur Ranu Pani – Mahameru. Titik-titik pentingnya:
- Ranu Pani (Basecamp – 2.100 mdpl): Gerbang utama pendakian Semeru.
- Ranu Kumbolo: Danau ikonik di ketinggian 2.389 mdpl.
- Tanjakan Cinta: Tanjakan terjal menuju Oro-oro Ombo.
- Oro-Oro Ombo: Padang luas penuh bunga verbena.
- Cemoro Kandang – Jambangan – Kalimati: Titik tempat bermalam sebelum summit.
- Arcopodo – Summit Attack (Mahameru): Jalur pasir yang sangat curam; pendakian hanya boleh dilakukan pada jam tertentu demi keamanan.
Catatan penting: jalur Kali Mati ke puncak hanya dibuka sesuai kondisi aktivitas gunung.
Baca Juga: Kalender Desember 2025 Daftar Hari Besar Global dan Nasional Penuh Makna
Keunikan Budaya di Sekitar Gunung Semeru
Kawasan Semeru tidak hanya kaya secara geologi tetapi juga budaya, terutama karena berada di wilayah suku Tengger.
1. Kepercayaan Suku Tengger
Masyarakat Tengger memiliki keyakinan yang erat dengan tradisi Hindu-Majapahit, memandang Semeru sebagai gunung suci tempat bersemayam para dewa.
2. Upacara Karo & Yadnya Kasada
Kasada: Ritual melempar sesaji ke kawah Gunung Bromo sebagai wujud syukur. Meskipun dilaksanakan di Bromo, Semeru dianggap bagian dari sistem kepercayaan.
Karo: Tradisi besar untuk memuliakan leluhur.
3. Pantangan & Etika Pendakian
Pendaki diarahkan untuk menjaga tutur kata, tidak merusak alam, dan menghormati tempat-tempat yang dianggap suci.
4. Cerita Rakyat Mahameru
Legenda Mahameru menyebut bahwa dewa-dewa memindahkan gunung dari India ke Jawa agar pulau ini seimbang. Semeru dianggap sebagai paku penjaga bumi.
Dengan catatan ratusan erupsi sejak abad ke-19, Semeru dikenal sebagai gunung berapi aktif di Indonesia yang juga menjadi favorit pendaki melalui jalur resmi Ranu Pani hingga puncak Mahameru, meskipun aksesnya diatur ketat demi keselamatan.
Itulah informasi mengenai profil Gunung Semeru yang erupsi pada November 2025.
Tonton: Gandeng Indomobil, Changan Resmi Masuk ke Indonesia
Selanjutnya: Menteri Purbaya Ungkap Alasan Kompensasi Energi Dibayar 70% Tiap Bulan
Menarik Dibaca: 3 Pilihan Ombre Lipstik Hanasui yang Viral di TikTok, Bantu Sempurnakan Tampilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News