Sejarah Candi Borobudur, Candi Budha Terbesar di Abad ke-19

Senin, 16 Mei 2022 | 15:53 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Candi Borobudur, Candi Budha Terbesar di Abad ke-19

ILUSTRASI. Sejarah candi Borobudur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin.


SEJARAH - Sejarah Candi Borobudur, diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atau 1.200 tahun yang lalu, pada masa kejayaan Dinasti Syailendra.  

Dikutip dari laman resmi Badan Otorita Borobudur, pembangunan candi diperkirakan memakan waktu ratusan tahun dan berhasil diselesaikan pada masa Pemerintahan Samaratungga di tahun 825 Masehi.

Namun sayangnya, tidak ada bukti catatan sejarah Candi Borobudur yang bisa menjelaskan secara detail, siapa yang membangun Candi Borobudur.  

Setelah beberapa abad keberadaannya sempat tak tampak karena tertutup abu vulkanik letusan Gunung Merapi, pada 1814, Sir Thomas Stamford Raffles akhirnya menemukan keberadaan Candi Borobudur. 

Baca Juga: Link Twibbon dan Contoh Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2022 Penuh Makna

Sejarah Candi Borobudur

Dikutip dari Interaktif.kompas.id, Raffles yang memiliki minat besar pada peninggalan kuno masa lalu menunjuk Cornelius, perwira Belanda yang berpengalaman dalam peninggalan kuno di Jawa, untuk membersihkan, memunculkan kembali Candi Borobudur yang ketika itu menyerupai sebuah bukit yang tertutup semak belukar dan pohon-pohon.

Pembersihan dan pembenahan kemudian dilanjutkan oleh Residen Kedu Hartmann sampai dengan tahun 1835.  

Di era Hartmann itulah, Pemerintah Hindia Belanda melakukan promosi dan publikasi sehingga nama Candi Borobudur mulai terangkat di mata dunia. Banyak orang, dari berbagai kalangan, mulai melihat dan menilai serta mengetahu sejarah Candi Borobudur. 

Baca Juga: Perayaan Hari Raya Waisak Berubah Tiap Tahun, Ini Alasannya

Bentuk dan makna Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah candi agama Buddha yang dibangun di kawasan perbukitan.  

Mengacu pada konsep kosmologi Buddhis, Candi Borobudur diibaratkan sebagai Meru atau gunung yang menjadi penghubung antara surga dan dunia. Gunung ini berdiri di lokasi yang dikelilingi oleh gunung-gunung, laut, dan sungai-sungai besar.

Dengan pertimbangan itulah, Candi Borobudur dibangun di lokasinya saat ini, dengan posisi dikelilingi bukit, gunung, dan pegunungan, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, Sindoro, Tidar, dan Pegunungan Menoreh.  

Baca Juga: Berbagi Pengetahuan, UNESCO dan Pemerintah Indonesia Menggelar Tur Virtual Borobudur

Sejarah Candi Borobudur

Di kawasan tersebut juga mengalir air dari sungai-sungai besar, seperti Sungai Elo, Progo, Sileng, dan danau purba Borobudur. Borobudur adalah candi Budha terbesar pada masa abad ke-19, memiliki luas kira-kira 123 x 123 meter. 

Berbentuk seperti piramida dengan tinggi kira-kira 29 meter dan terdiri lebih dari 500 patung Budha dan tersusun lebih dari 2 juta batu. 

Di lihat dari atas, Candi Borobudur terlihat berbentuk mandala raksasa, secara simbolis menggambarkan perjalanan manusia dari samsara menuju nirwana.  

Baca Juga: PUPR Siapkan Penginapan Rp 300.000 di Kawasan Borobudur Jelang Waisak

Relief Candi Borobudur secara sempurna merefleksikan inti ajaran Budha, di mana dunia dibagi menjadi 3 tingkatan hidup, yakni Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia nyata), dan Arupadhatu (dunia roh).  

Tingkat paling bawah, Kamadhatu, terdiri dari 160 relief yang menggambarkan Karmawibhangga Sutra, hukum sebab akibat, ilustrasi tingkah laku manusia.  

Pada tingkat kedua, berisi relief patung-patung Budha, menggambarkan manusia dibebaskan dari hal-hal duniawi. Tingkat terakhir adalah Arupadhatu menggambarkan tempat tinggal dewa.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai sejarah Candi Borobudur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani

Terbaru