Tangkuban Perahu meletus, yuk dongengkan Sangkuriang buat si kecil

Minggu, 28 Juli 2019 | 08:05 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
 Tangkuban Perahu meletus, yuk dongengkan Sangkuriang buat si kecil


Selama mengasingkan diri, Dayang Sumbi menenun untuk membunuh waktu. Suatu ketika, alat tenunnya jatuh dan dia malas untuk mengambilnya.

"Siapa pun yang bersedia mengambilkan alat tenunku yang jatuh, seandainya laki-laki akan ku jadikan suami, jika perempuan ku jadikan saudara," katanya.

Tidak disangka, Tumang lah yang mengambilkan alat tenun Dayang Sumbi.

Tidak dapat melanggar janji yang telah diucapkan, Dayang Sumbi menikah dengan Tumang. Rupanya, Tumang merupakan titisan Dewa yang dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke Bumi.

Baca Juga: Benarkah letusan Tangkuban Perahu tiba-tiba? Ini penjelasan pakar gunung api

Beberapa bulan setelah menikah Dayang Sumbi mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Dia memberi nama anaknya Sangkuriang.

Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda yang gagah, tampan, dan sakti mandraguna. Sangkuriang hobi berburu sejak kecil. Tumang selalu menemani Sangkuriang berburu di hutan.

Namun, Sangkuriang tidak tahu bila Tumang adalah ayah kandungnya.

Sangkuriang jatuh cinta

Suatu hari, Sangkuriang berniat berburu kijang di hutan. Karena, dia ingin memenuhi keinginan Dayang Sumbi makan hati kijang.

Di dalam hutan Sangkuriang melihat seekor kijang yang tengah merumput. Dia pun menyuruh Tumang untuk mengejarnya, namun Tumang tidak menuruti perintahnya.

Jengkel dengan kelakukan Tumang, Sangkuriang membunuh Tumang. Dia pun mengambil hati Tumang untuk diberikan kepada ibunya.

Dayang Sumbi tidak mengetahui bila hati yang dibawa anaknya adalah hati Tumang. Tanpa banyak bicara, dia pun memasak hati tersebut dan memakannya.

Baca Juga: Kepala PVMBG: Tangkuban Perahu masih berstatus normal meski erupsi

Dayang Sumbi sangat marah saat mengetahui hati tersebut adalah organ tubuh Tumang. Dia mengambil gayung yang terbuat dari tempurung kelapa dan memukul kepala Sangkuriang sampai terluka.

Sakit hati dengan prilaku ibunya yang lebih menyayangi Tumang, Sangkuriang memilih meninggalkan rumah. Dia mengembara tanpa tujuan yang jelas.

Selama mengembara, Sangkuriang terus menambah kesaktiannya. Dia terus mengembara dan tidak sadar bila kembali ke tanah kelahirannya.

Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru