Bumi akan berada di titik terjauhnya dari matahari pada 6 Juli, apa dampaknya?

Sabtu, 03 Juli 2021 | 09:49 WIB Sumber: Kompas.com
Bumi akan berada di titik terjauhnya dari matahari pada 6 Juli, apa dampaknya?


Mengingat posisi Matahari saat ini berada di utara, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin. 

Oleh karena itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan saat ini angin yang bertiup tersebut berasal dari arah Australia yang mengalami musim dingin. 

Dampaknya yakni efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang terletak di selatan khatulistiwa yang saat ini sedang terjadi. 

Tak pengaruhi panas Matahari 

Sementara itu, posisi Bumi yang berada titik dari Matahari juga tidak memengaruhi panas yang diterima Bumi. Sebab, panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi, dengan distribusi yang paling signifikan memengaruhi disebabkan oleh pola angin. 

"Mengingat saat ini angin bertiup dari arah selatan yang musim dingin, maka kita akan merasakan suhu yang lebih dingin," ujar Andi. 
"Terlebih, diameter tampak Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-rata, yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen," lanjut dia. 

Baca Juga: Bakal ada fenomena gerhana bulan Super Blood Moon malam ini, simak faktanya

Presisi apsidal 

Mengutip situs resmi Lapan, Bumi mengalami gerak presisi apsidal, salah satu dari tiga gerak presisi yang disebabkan oleh pergeseran titik apsidal (yakni Perihelion dan Aphelion) terhadap titik pertama Aries. 

Kejadian ini mengakibatkan tanggal Perihelion dan Aphelion bergeser satu hari setelah 58 tahun (dengan variasi tanggal hingga dua hari untuk dua tahun yang berdekatan). 

Diperkirakan, 4.410 tahun lagi (pada tahun 6430), Perihelion akan bertepatan dengan ekuinoks Maret, sedangkan Aphelion akan bertepatan dengan ekuinoks September. 

Baca Juga: Ingin saksikan gerhana bulan total hari ini? Catat linknya

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru