RISET/PENELITIAN - JAKARTA. Ketika kita membicarakan gunung tertinggi di dunia, tentu yang terlintas di pikiran adalah Gunung Everest di Himalaya yang memiliki ketinggian lebih dari 8.840 meter.
Namun, sebuah penemuan mengejutkan oleh para ilmuwan mengungkapkan bahwa ada gunung-gunung yang jauh lebih tinggi—hingga 100 kali lebih tinggi dari Everest. Tetapi, gunung-gunung raksasa ini tersembunyi jauh di bawah permukaan Bumi.
Gunung Kolosal yang Terpendam di Bawah Permukaan Bumi
Mengutip ladbible, peneliti dari Universitas Utrecht telah menemukan dua struktur besar yang menyerupai gunung dan dapat mencapai ketinggian sekitar 1.000 kilometer (620 mil). Gunung-gunung ini berada sekitar 2.000 kilometer di bawah kerak Bumi dan diperkirakan berusia setidaknya setengah miliar tahun.
Baca Juga: Ilmuwan Konfirmasi Alam Semesta Mengembang Terlalu Cepat
Menariknya, struktur-struktur ini ditemukan di batas antara inti dan mantel Bumi, yang terletak di wilayah bawah Afrika dan Samudra Pasifik.
Meskipun para ilmuwan percaya bahwa struktur ini mungkin merupakan gunung, Dr. Arwen Deuss, ilmuwan utama dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa "Tidak ada yang tahu apa sebenarnya struktur ini, dan apakah mereka hanya fenomena sementara atau sudah ada selama jutaan atau bahkan miliaran tahun."
Asal Usul dan Peran Geologis Gunung Bawah Permukaan
Struktur ini terletak di area semi-padatan di bawah kerak Bumi, yang menjadi tempat terjadinya fenomena subduksi, di mana lempeng tektonik tenggelam ke bawah permukaan. Menariknya, area ini jauh lebih panas dibandingkan dengan lapisan kerak Bumi di sekitarnya, dan lebih tua—jutaan tahun lebih tua.
Para peneliti juga menemukan bahwa struktur-struktur ini memiliki dampak besar terhadap gelombang kejut dari gempa bumi yang melintasi interior Bumi. Ketika gelombang kejut ini melewati material yang lebih padat atau lebih panas, gelombang tersebut akan melambat dan melemah.
Baca Juga: NASA Temukan Bukti Kuat Adanya Air Cair di Permukaan Mars 3,7 Miliar Tahun Lalu
Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan gelombang kejut dari gempa untuk memetakan apa yang ada di bawah permukaan dengan mendengarkan "nada" gelombang yang datang dari sisi lain planet ini.
LLSVPs: Provinsi Kecepatan Seismik Rendah yang Menyimpan Misteri
Melalui studi seismik, para ilmuwan menemukan dua wilayah besar di mantel Bumi yang dikenal dengan nama Large Low Seismic Velocity Provinces (LLSVPs), yang menjadi tempat gelombang kejut melambat secara signifikan.
Dr. Deuss menjelaskan, "Gelombang melambat karena LLSVPs ini panas, seperti saat Anda tidak bisa berlari secepat di cuaca panas dibandingkan dengan cuaca dingin."
Namun, para peneliti menemukan bahwa LLSVPs tidak menyerap energi sebanyak lapisan sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa struktur ini lebih tua dan lebih besar, dengan butiran mineral yang lebih besar daripada slab sekitarnya.
Baca Juga: Lubang Hitam Supermasif Menunjukkan Fenomena Baru yang Tertangkap Kamera
Usia dan Kejutan dalam Proses Konveksi Mantel
Hasil penelitian ini bertentangan dengan pemahaman sebelumnya bahwa mantel Bumi terus bergerak melalui konveksi mantel, yang menyebabkan pencampuran material-materialnya.
Jika struktur ini benar-benar berusia antara 500 juta hingga empat miliar tahun, maka ini mengindikasikan bahwa proses konveksi mantel mungkin tidak terjadi seperti yang selama ini diperkirakan. Keberadaan struktur-struktur kuno ini yang tidak terganggu atau bergerak menunjukkan bahwa mantel Bumi mungkin tidak tercampur seperti yang diyakini sebelumnya.
Penemuan ini membuka wawasan baru dalam studi geologi dan menunjukkan bahwa Bumi masih menyimpan banyak misteri yang belum sepenuhnya terungkap.
Selanjutnya: Sakamoto Days Episode 3 Subtitle Indonesia, Sinopsis, Jadwal Tempat Streaming
Menarik Dibaca: Telehealth dan Genomik Masa Depan Kesehatan Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News