Sejarah perkeretaapian di Indonesia, sejak zaman Belanda, Jepang, hingga kini

Rabu, 07 Oktober 2020 | 15:43 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah perkeretaapian di Indonesia, sejak zaman Belanda, Jepang, hingga kini

ILUSTRASI. Logo KAI.


 

Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia hingga KAI


Sejarah perkerataapian di Indonesia

Pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tersebut sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). 

Namun, saat Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).

Berdasarkan perjanjian damai Konferensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. 

Pada tanggal 25 Mei 1950, DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. 

Selanjutnya, pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. 

Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT Kereta Api (Persero) tahun 1998. Pada 2011 nama perusahaan PT Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru.

Selanjutnya: Jembatan Cikubang, jembatan kereta terpanjang di Indonesia dibangun era Belanda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru