IMLEK - Lontong Cap Go Meh adalah salah satu makanan yang biasa disantap masyarakat Tionghoa pada saat perayaan Cap Go Meh. Ini makna lontong Cap Go Meh.
Dirangkum dari laman resmi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, lontong Cap Go Meh merupakan masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, tepatnya masakan Jawa.
Lontong Cap Go Meh sendiri sebenarnya tidak berbeda dari lontong sayur biasa.
Isian lontong Cap Go Meh yaitu lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, bubuk koya, abon sapi, sambal, serta tidak lupa kerupuk.
Namun, lontong Cap Go Meh memiliki makna bagi etnis Tionghoa di Indonesia dan dianggap spesial dan pembawa keberuntungan. Lantas, seperti apa makna lontong Cap Go Meh?
Baca Juga: Cap Go Meh Artinya Apa? Ini Legenda dan Sejarah Perayaan Cap Go Meh
Makna lontong Cap Go Meh
Makna lontong Cap Go Meh adalah bentuk lontong yang panjang dianggap melambangkan panjang umur.
Sementara telur di lontong Cap Go Meh melambangkan keberuntungan, dan santan yang dibumbui kuah kunyit berwarna keemasan melambangkan emas dan keberuntungan.
Sedangkan warna kuning keemasan pada lontong Cap Go Meh adalah simbol kemakmuran dan kekayaan. Seperti perayaan Imlek, warna emas atau kuning merupakan warna keberuntungan.
Baca Juga: Asal Mula Barongsai, Atraksi Khas di Tahun Baru Imlek
Selain itu, terdapat makna di penyajian lontong Cap Go Meh. Wadah penyajian lontong Cap Go Meh harus harus terisi penuh, menjulang tinggi, dengan berbagai lauk dan kuah yang melimpah.
Maknanya, piring yang menjadi wadah penyajian lontong Cap Go Meh menandakan doa dan harapan untuk rezeki yang melimpah.
Sehingga, dengan menghidangkan dan memakan lontong Cap Go Meh pada perayaan tersebut dipercaya oleh masyarakat Tionghoa akan mendapatkan keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News