Simulasi investasi
Pada 2 Januari 2016, Anda membeli Reksadana AXY yang dijual perdana oleh manajer investasi bernama PT Ciamik Aset Manajemen. Ketika itu, Anda menyetor duit Rp 1 juta.
Lantaran harga awal alias NAB senilai Rp 1.000 per unit penyertaan, dan si MI mematok fee pembelian sebesar 1% dari NAB, maka Anda bisa mengantongi sekitar 990 unit.
Jumlah UP: Nilai investasi/NAB (1+fee)
= 1.000.000/(1.000+1%)
= 990 unit
Setahun kemudian, 2 Januari 2017, Anda membeli lagi reksadana tersebut alias top up. Uang yang disetor sama seperti pembelian perdana, yaitu Rp 1 juta. Tapi, karena harga NAB sudah naik jadi Rp 1.300 per unit. Anda hanya bisa mendapat sekitar 761 unit.
Jumlah UP: Nilai investasi/NAB (1+fee)
= 1.000.000/(1.300+1%)
= 1.000.000/1.313
= 761 unit
Taruh kata, pada 1 Mei 2017, Anda memutuskan menjual kembali (redemption) seluruh unit penyertaan (UP) Reksadana AXY. Pada saat itu, NAB sudah naik menjadi Rp 1.500 per unit. MI mengutip biaya penjualan sebesar 2%. Apakah Anda mendapat cuan atau justru malah buntung? Yuk, kita hitung!
Nilai Redemption = Total UP x NAB akhir (1-fee)
= (990 + 761) x 1.500 (1-2%)
= 1.751 x 1.470
= 2.573.970
Keuntungan investasi = Nilai redemption - Modal investasi
= Rp 2.573.970 - Rp 2.000.000
= Rp 573.970
Jadi, dengan menyetor modal senilai Rp 2 juta dalam waktu 1,5 tahun, Anda mendapatkan cuan sekitar Rp 573.000 atau setara 28,65% dari total duit yang diinvestasikan. Tentu ini dengan simulasi kenaikan NAB yang cukup bagus selama 1,5 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News